KILASJATENG.ID-Menapak usianya yang ke-16 tahun, Sekolah Sepakbola Bintang Putra Mlati (SSB BPM), Sleman, terus memperkuat program pelatihan yang lebih modern, mempersiapkan akademi dan pengembangan lini bisnisnya.
Pemilik SSB BPM, Ariono menjelaskan, saat ini juga membentuk Akademi BPM dengan tim usia 13 dan 14 tahun. SSB BPM yang berdiri pada 23 September 2007 dikenal sebagai salah satu SSB yang tak henti menghasilkan para pemain usia dini dan remaja untuk sepakbola Sleman. Menggunakan lapangan Sendangadi, Sleman sebagai tempat berlatih, BPM terus berbenah.
“BPM akan mengembangkan sisi bisnis, dan memperkuat program latihan yang lebih modern dan terbaru sesuai perkembangan di Eropa dan Asia,” ujar Ariono baru-baru ini saat berbicara BPM yang mampu bertahan hingga 16 tahun lamanya.
Dalam perjalanannya, BPM secara konsisten membina berbagai kelompok usia. Bahkan menjadi SSB pertama yang memberikan pelatihan tim putri untuk usia 7-12 tahun pada tahun 2021 dan saat ini terus berlanjut. Ke depannya para pemain usia dini putri akan menjadi tim putri (SSB BPM Women).
BPM juga baru saja menyabet gelar Juara 2 dalam Liga PSS Sleman Kelompok Umur 12 tahun yang diselanggarakan oleh Askab PSSI Kabupaten Sleman dan PSS Sleman.
Saat ini BPM memiliki 9 pelatih, dua diantaranya berlisensi B, satu lisensi C dan lainnya lisensi D.
Dua pemain jebolan BPM sudah merambah ke sepakbola professional, yakni Dominikus Dion Oktawian Wibowo yang memperkuat PSS Sleman dan Victory Nanung Rendransyah di klub Liga 2 Persijap Jepara.
“Tentu kami tidak berpuas diri dengan adanya pemain binaan di kedua klub itu. Saat ini kami fokus pada penyaluran para pemain untuk mendapatkan klub terbaik, baik di Liga 1, 2 dan 3,” tegas Ariono yang berusaha menjalin kerjasama dengan beberapa klub profesional sebagai peluang bagi para pemain binaan BPM berkiprah di sepakbola professional.
“Selain itu, untuk meng-upgrade ilmu kepelatihan, kami terus mengembangkan metode latihan khusus dengan berbagai variasi dan hasil research yang kami olah selama ini. Kami memiliki progam khusus dan menjaga ritme progam latihan yang berkualitas bagi para pelatih, agar anak didik siap di kompetisi profesional.”
Hal ini penting karena bisa mempersiapkan pemain yang diinginkan para pelatih tersebut.
Sedangkan tentang pengembangan bisnis, Ariono melihat besarnya potensi lapangan Sendangadi yang berlokasi di pinggir jalan Magelang, Ini merupakan peluang untuk menggaet sponsor.
“Selama ini kami bekerjasama dengan pemerintah desa menggunakan lapangan. Karena lapangan setiap hari kami gunakan karena banyak siswa yang ada saat ini mencapai 120-an lebih. Nantinya akan dilakukan pembenahan infrastruktur agar lapangan bisa lebih representatif sebagai lahan Latihan,” tambah Ariono. *