Kilasjateng.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) Wilayah Jawa Tengah (Jateng) II menargetkan jumlah investor saham di Solo Raya naik 30 ribu hingga akhir tahun ini. Hal tersebut bukanlah hal yang mustahil jika melihat pertumbuhan investor yang setiap tahun selalu menunjukkan peningkatan.
Kepala BEI Jateng II, M Wira Adibrata mengatakan, berdasarkan data yang ada, jumlah investor saham di Solo Raya memang menunjukkan peningkatan. Ia menyebut per Juli 2023 jumlahnya sudah mencapai 226.756 investor padahal di Desember 2022 masih tercatat sebanyak 208.666 investor.
”Dari Desember sampai bulan Juli kenaikannya mencapai 18. 086 investor atau rata-rata tiap bulan kenaikannya mencapai dua ribuan investor. Karena itu, kami targetkan di akhir tahun kenaikannya mencapai 30 ribuan,” katanya.
Karena itu, untuk mencapai target tersebut pihaknya pun terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Solo Raya dengan beragam background untuk menyasar investor baru. Bahkan BEI Jateng II juga mulai mensosialisasikan saham kepada juru parkir, pedagang pasar, hingga pedagang kaki lima (PKL).
“Karena semua lapisan masyarakat memiliki hal yang sama untuk memanfaatkan industri pasar modal dan sejak awal pasar modal memang terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat,” ujar Wira.
Di sisi lain, pihaknya mengakui dari 226.756 investor saham yang saat ini ada masih didominasi oleh kalangan pengusaha dan mahasiswa. Sedangkan mereka yang dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), juru parkir, satpam dan pedagang pasar memang baru sedikit yang bergabung menjadi investor saham.
“Kalau untuk kalangan seperti pedagang hingga tukang parkir mereka jadi investor saham untuk simpanan, ibaratnya seperti menabung. Jadi uangnya disisihkan dan kemudian dibelikan saham,” terangnya.
Wira mencontohkan ada pedagang sotong bernama Ahyar yang menjadi investor saham karena tertarik seiring dengan makin banyaknya literasi yang ia dapatkan mengenai saham.
Sementara itu, di usianya yang ke-46 tahun, BEI makin kokoh dengan sejumlah pencapaian. Salah satunya dari jumlah investor yang bertransaksi di pasar modal. Tercatat sebanyak 11,47 juta investor yang bergabung dengan perdagangan bursa mulai dari saham, obligasi, dan reksa dana berdasarkan data Single Investor Identification (SID).
Khusus untuk investor saham, terdapat peningkatan sebanyak 467 ribu investor saham menjadi 4,91 juta investor saham. Selain itu, partisipasi investor ritel pun masih memiliki porsi transaksi tertinggi yaitu 38 persen dari total transaksi investor saham pada tahun 2023 dengan diikuti meningkatnya partisipasi investor institusi dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.
Jumlah investor saham syariah juga memiliki pertumbuhan yang signifikan. Pertumbuhan jumlah investor saham syariah dalam 5 tahun terakhir sejak tahun 2018, telah meningkat 182 persen dari 44.536 investor menjadi 125.638 investor pada Juni 2023. Hal ini mencerminkan keyakinan pasar masih cukup terjaga meski dihadapkan situasi ekonomi global dan domestik yang dipenuhi dengan ketidakpastian.*