KILASJATENG.ID– Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo mengatakan siap melanjutkan program hilirisasi yang dimulai Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Tadi Pak Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa proyek hilirisasi harus dilanjutkan. Bukan hanya satu produk, tapi hilirisasi banyak produk yang kita miliki,” katanya usai menghadiri acara Pelantikan DPN Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) di Kempinski Grand Ballroom Jakarta, Senin 31 Juli 2023.
Sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi dalam kesempatan tersebut, Ganjar mengatakan hal tersebut berkaca pada keberhasilan program hilirisasi nikel. Sehingga akan dilakukan juga untuk produk mineral lainnya, seperti timah, bauksit dan tembaga.
“Bahkan Pak Jokowi juga berharap ke depan hilirisasi dilakukan di sektor lain termasuk kelautan dan perkebunan. Beliau contohkan hilirisasi rumput laut, kelapa dan lainnya,” jelasnya.
Dan Ganjar pun kembali menegaskan pihaknya siap melanjutkan program hilirisasi tersebut tak hanya di sektor mineral atau kelautan dan perkebunan, namun juga di sektor digital. Apalagi menurutnya banyak produk dan potensi yang bisa dihilirasikan di Indonesia.
“Kalau perlu industri digital kita hilirisasikan. Dengan begitu, maka ekonomi kreatif bisa muncul,” kata Ganjar.
“Dari program itu, kita bisa punya nilai tambah yang cukup tinggi. Dan itu bisa jadi semangat untuk mendorong yang lain. Itu lho sudah ada contohnya yang kita kerjakan. Jadi ayo kita tingkatkan hilirisasi pada produk yang lain, agar kita menjadi bangsa yang mandiri di bidang ekonomi,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo menjelaskan pentingnya Indonesia melanjutkan program hilirisasi. Sebab, dari satu sektor nikel saja, Indonesia mendapatkan nilai tambah yang sangat besar.
“Kalau dulu kira ekspor nikel mentah, pendapatan hanya Rp31 triliun. Setelah dilakukan hilirisasi, maka pendapatan kita dari nikel naik jadi Rp510 triliun,” tegasnya.
Untuk itu, Jokowi menegaskan bahwa program hilirisasi harus terus dilanjutkan. Tak hanya nikel, tapi ke produk lain seperti bauksit, timah dan tembaga.
“Meskipun kita digugat oleh WTO dan diingatkan IMF, apapun barang ini (hilirisasi) harus kita teruskan,” pungkasnya.*
