Pemprov Jateng Kucurkan Bantuan Dana Desa Rp 1,7 T, Ganjar Wanti-wanti Pamong Desa: Jangan Ada Kurupsi dan Pungli

oleh -287 Dilihat
Ganjar Pranowo Tekankan Aparatur Desa untuk Tidak Ada Korupsi dan Pungli. Sumber gambar: website jatengprov.go.id
Ganjar Pranowo Tekankan Aparatur Desa untuk Tidak Ada Korupsi dan Pungli. Sumber gambar: website jatengprov.go.id

KILASJATENG.ID – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta kepada aparatur desa, mulai dari kepala desa hingga perangkat desa, untuk menjaga kepercayaan masyarakat, dan menyukseskan pembangunan wilayahnya. Penggunaan dana juga harus dikelola secara baik dan berintergritas.

Hal ini disampaikan Gubernur Ganjar, saat memberikan arahan kepada aparatur pemerintah desa se-Kabupaten Rembang di Taman Sarinah, Desa Kadangsari, Kecamatan Sulang, Rembang, pada Senin 10 Juli 2023.

Lebih lanjut, Ganjar menuturkan bahwa dalan tata kelola negara terdapat tiga hal penting, yaitu aparatur negara, pangan yang cukup, dan kepercayaan.
“Satu yang tidak boleh hilang dari tiga hal itu adalah kepercayaan. Jadi, jaga dan bangun kepercayaan itu, agar pembangunan berjalan bagus dan lancar.” Ujarnya.

Pemprov Jateng diketahui telah memberikan bantuan dana sebesar Rp. 1,7 triliun ke desa, untuk itu, Ganjar menuturkan agar aparatur desa mengelola bantuan tersebut secara baik untuk kepentingan rakyat.

“Jangan dikorupsi, jangan ada pungli. Laporannya juga sesuai dengan jadwal yang ada. Kalau nanti ada kesulitan, kami siap mendampingi. Harapan kami, pembangunan di desanya akan jauh lebih cepat dari itu.” Jelasnya.

Baca Juga  Usut Dugaan Korupsi Minyak Mentah Pertamina, Kejagung Periksa Enam Saksi

Ganjar juga mengingatkan kepada aparatur desa untuk mengejar penurunan angka kemiskinan ekstrem dan stunting di wilayahnya. Hal tersebut, di karenakan telah menjadi prioritas, baik di tingkat nasional maupun daerah.

“Bupati tadi juga sudah menyampaikan hal itu, agar kawan-kawan perangkat desa dan kadesnya kompak untuk membereskan persoalan ini. Datanya sudah ada, treatment sudah dilakukan, tinggal progres saja. Nanti kalau ada kesulitan, Bupati bantu, saya bantu, dan ini akan bisa mempercepat.” Jelas Ganjar.

Tak hanya itu, Ganjar juga meminta agar desa terus berinovasi, karena sudah banyak contoh inovasi desa yang menginspirasi dan menjadi contoh. Seperti halnya, desa antikorupsi, desa bebas lingkungan bersih melalui pengelolaan sampah, serta desa peduli perempuan dan disabilitas. Hal tersebut dibentuk dari inisiatif hebat, dan menjadi best practices yang ada dan dapat dibagikan kepada yang lain.
Lebih lanjut, Ganjar juga berharap kawan-kawan PDI dengan kadesnya dapat mengumpulkan cerita-cerita baik.

“Itu dibentuk mereka dari inisiatif yang hebat. Itu menjadi best practices yang ada dan bisa dibagikan kepada yang lain. Mudah-mudahan, kawan-kawan PPDI nanti dengan kawan-kawan kadesnya, akan bisa mengumpulkan cerita-cerita baik ini. Kita bukukan, kita sebarkan, dan mereka saling berkunjung untuk saling belajar.” Jelasnya.

Baca Juga  Shandy Purnamasari Bantu Sumur Air Bersih di Papua, Kolaborasi dengan Bidan Wike dan MSGLOW

Tak hanya itu, Bupati Rembang Abdul Hafidz menuturkan, Kabupaten Rembang telah menjadi pilot project penurunan angka kemiskinam ekstrem. Ia mengatakan sekitar 61 desa yng dijadikan percontohan penurunan kemiskinan ekstrem, berdasarkan indikator kemiskinan yang ada.

“Untuk kemiskinan ekstrem ini pendataan sudah 100 persen. Dari jumlah itu masih ada indikator yang perlu dipertajam, yaitu RTLH. Data kami pada tahun 2016 ada 23 ribu (RTLH), sekarang tinggal 6 ribu (RTLH). Kalau ini kita bisa ambil 50 persennya kemiskinan ekstrem, maka akan tuntas nanti pilot 61 desa itu. Untuk stunting kami sudah 13 sekian persen, dan kami akan terus berusaha menurunkan sampai di bawah 10 persen,” ujarnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News