Kembangkan Budidaya Timun Baby di Sleman, Begini Cara Bupati

oleh -478 Dilihat
Begini cara bupati Sleman kembangkan budidaya pertanian timun baby
Begini cara bupati Sleman kembangkan budidaya pertanian timun baby

KILASJATENG.ID– Pemerintah Kabupaten Sleman terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani, salah satunya melalui pelaksanaan Lomba Tanam Timun Baby Cup Bagi Kelompok Wanita Tani (KWT). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan tersebut, dibuka oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, pada Minggu (16/7).

Bupati Kustini menyambut baik inisiatif yang dilakukan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman. Gagasan tersebut dikatakan Bupati menjadi jalan baru untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Tak hanya itu, dengan penyelenggaraan lomba ini, Bupati berharap dapat membuat kualitas produksi holtikultura Sleman semakin meningkat.

“Mari ibu-ibu semua kita jadikan kesempatan ini sebagai ajang untuk meningkatkan hasil produksi kita. Jadikan sebagai motivasi untuk menghasilkan produk yang sehat, berkualitas, dan nanti hasilnya bisa dirasakan ibu-ibu. Semoga hasilnya pun dapat meningkatkan kesejahteraan ibu-ibu semua,” jelas Kustini.

Baca Juga  Harga BBM di Seluruh SPBU RI Resmi Turun, Solar Justru Naik

BACA JUGA:Jogja Fashion Tren 2023 Hari Kelima, Tampilkan Aneka Tema Mulai Flamingo for Kids Hingga Pesisiran

Bupati berharap agar inovasi ini juga dilakukan pada komoditas lain. Sehingga, semakin banyak peluang untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memakmurkan lahan pertanian Sleman. Untuk mecapai hal tersebut, Bupati mengajak KWT untuk berkolaborasi dengan kelompok petani milenial agar dapat melahirkan inovasi baru melalui teknologi terkini.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan, Suparmono, menyampaikan Lomba Tanam Timun Baby dilaksanakan sebagai salah satu bentuk pengembangan lahan pertanian di Kabupaten Sleman. Pram menambahkan timun baby dapat panen 20-35 kali dalam satu bulan. Untuk hasil panennya dapat mencapai kisaran 3 ton pada lahan 1.000 meter persegi. Dengan potensi ini diharapkan dapat menjadi peluang baru bagi KWT dalam meningkatkan pendapatan.

Baca Juga  Danantara Indonesia Alokasikan Rp1,5 Triliun untuk Pembelian Gula Pasir Petani yang Belum Terjual

“Penanaman dilaksanakan maksimal pada 25 Juli. Untuk proses penanaman berlangsung selama sekitar 1 bulan. Dan kami berusaha untuk menghubungkan KWT untuk pasar timun yang Insya Allah sangat potensial,” begitu jelasnya.

BACA JUGA:BRI Liga 1: Raih Kemenangan Perdana, Persis Solo Kalahkan Borneo FC 2-0

Lebih lanjut, Bupati dengan didampingi Kepala Dinas sekaligus menyerahkan bantuan sarana budidaya timun baby kepada perwakilan KWT yang hadir. Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman juga memfasilitasi KWT dengan diskusi melalui kegiatan bimtek budidaya timun baby.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News