Ikut Kirab Malam 1 Suro Pura Mangkunegaran, Ganjar: Acara Ritual Kebudayaan yang Bagus

oleh -273 Dilihat
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat mengikuti Kirab Pusaka Malam 1 Suro Pura Mangkunegaran, Selasa 18 Juli 2023.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat mengikuti Kirab Pusaka Malam 1 Suro Pura Mangkunegaran, Selasa 18 Juli 2023. (foto: dok. Humas Pemprov Jateng)

KILASJATENG.ID– Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo ikut laku tapa bisu dalam Kirab Pusaka Malam 1 Suro Pura Mangkunegaran, Selasa 18 Juli 2023 malam. Meski tak sampai selesai mengelilingi tembok pura.

Ganjar yang tiba di lokasi sekitar pukul 19.00 langsung bergabung dalam barisan kirab. Tidak lama kemudian, Kirab Pusaka Dalem dilaksanakan secara khidmat dan sakral. Masyarakat yang tidak ikut kirab diminta mendoakan keselamatan bangsa dan negara.

Selama mengikuti kirab, Ganjar tampak ditemani Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.  Anggota DPR RI Aria Bima dan sejumlah tokoh lain juga ikut berjalan dalam satu rombongan. 

Ditemui usai mengikuti kirab, Ganjar mengatakan Kirab Pusaka Malam 1 Suro yang digelar Pura Mangkunegaran tersebut sangat bagus karena merupakan upaya menjaga kebudayaan dan tradisi leluhur. 

Baca Juga  Puluhan Ribu Aparatur Desa se-Indonesia Hadiri Perayaan Hari Desa Pertama di Ponggok

“Acara ritual tahunan yang menurut saya bagus. Jadi kebudayaannya masih berjalan dan tadi menarik, yang mau ikut kirab jalan terus, yang tidak ikut kirab boleh berhenti di sini sambil berdoa,” kata dia.

Apalagi, lanjutnya, selain kirab pusaka juga diadakan semakan Al Quran di Masjid Al Wustho Mangkunegaran di waktu yang sama sebagai bagian dari perayaan Malam 1 Suro di Pura Mangkunegaran. 

“Terus ada pengajiannya. Jadi menurut saya ini merupakan perkawinan antara kultur dengan sisi agama yang juga berjalan, dan antusiasme masyarakat juga luar biasa,” ujarnya.

Menurutnya Ganjar, ritual dan kesakralan Kirab Pusaka Dalem itu merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat umum. Acara yang digelar setahun sekali ini bisa masuk kalender wisata religi.

Baca Juga  Gempa Pacitan Terasa Hingga Solo, Daop 6 Yogyakarta Pastikan Perjalanan KA Tidak Terpengaruh

“Pasti. Orang pasti akan datang. Antusiasme masyarakat luar biasa karena ini cukup unik bahkan ada suasana sakralnya. Ada orang teriak-teriak, langsung (dibisiki) jangan,” kata Ganjar.

Ganjar berharap malam tahun baru ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk refleksi diri dan memperbaiki apa yang masih kurang di tahun sebelumnya.

“Mudah-mudahan kita memasuki tahun baru, Muharram, itu bisa membikin kita makin semangat, bisa merefleksikan diri tahun-tahun sebelumnya yang kita perbaiki, yang sudah bagus kita genjot,” pungkasnya.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News