Dua Hotel Tertua di Semarang Ini Menjadi Saksi Peristiwa Sejarah Perjuangan

oleh -589 Dilihat
Revitalisasi cagar budaya Du Pavillon. Dari akun Instagram @semarangprojects
Revitalisasi cagar budaya Du Pavillon. Dari akun Instagram @semarangprojects

Kilasjateng.id-Semarang dikenal dengan kota yang memiliki banyak hotel yang megah dan bersejarah. Hotel bersejarah tersebut termasuk ke dalam hotel tertua dan masih ada yang beroperasi hingga sekarang. Meskipun begitu, terdapat hotel yang sudah terbengkalai dan tidak beroperasi.

Di Kota Semarang, terdapat dua hotel tertua yang bernasib berbeda. Pasalnya, salah satu hotel masih beroperasi dan hotel lainnya sudah terbengkalai. Meskipun begitu, kedua hotel tersebut memiliki cerita panjang dan menjadi saksi sejarah. Lantas, mana saja hotel tertua di Semarang? Simak artikel berikut.

1. Hotel Inna Dibya Puri
Hotel Inna Dibya Puri dibangun pada tahun 1847 pada zaman kolonial Belanda bernama DU Paviliun dan memiliki bangunan dengan gaya arsitektur Eropa klasik. Salah satu hotel tertua di Semarang ini kini tidak beroperasi lagi karena tidak terawat dengan baik. Hotel Inna Dibya Puri ini juga menjadi bangunan bersejarah di Semarang selain Lawang Sewu dan Kota Lama. Pada zaman kolonial, hotel ini menyandang predikat sebagai hotel termewah di Semarang dan memiliki nama Du Pavillon.

Sebelumnya, bangunan ini merupakan vila dua lantai yang kemudian disewa sebagai losmen dan diubah menjadi Hotel Du Pavillon. Hotel Inna Dibya Puri juga pernah direnovasi besar-besaran pada tahun 1913 untuk menyambut tamu yang menghadiri Tentoonstelling pada tahun 1914.

Menurut sejarah, RA Kartini juga pernah menuliskan catatan tentang hotel ini dalam Een Gouverneur Generalsdag. Dalam tulisannya tersebut, RA Kartini menuliskan tentang kunjungannya bersama saudara ke Semarang dan menceritakan tentang betapa takjubnya ketika melihat dan menginap di hotel tersebut. Namun, sejak tahun 2006 hotel dan lahannya informasinya kini telah dilelangkan dan dibeli pihak swasta.

2. Hotel Candi
Grand Candi Semarang adalah hotel pertama yang memperoleh predikat bintang lima pertama kali di Semarang. Awalnya, hotel ini menggunakan nama Holiday Inn yang terkenal sebagai jaringan hotel internasional di dunia pada tahun 1997 di bawah kepemilian PT Niagatama Arsaya.

Kondisi sosial politik dan krisis moneter pun sempat tidak menentu. Hal ini mengakibatkan hotel mengalami kesulitan sehingga membuat PT Niagatama Arsaraya memutuskan untuk tidak memperkerjakan tenaga asing atau mengurangi jumlah tenaga kerja asing di Holiday Inn.

Hotel ini secara resmi terpisah dari Holiday Inn pada 26 September 1998 dan berubah menjadi Grand Candi Hotel. Kualitas pelayanan dan fasilitas hotel yanng semakin membaik membuat hotel Grand Candi memperoleh predikat hotel bintang lima sejak tanggal 10 April 2000.

Hotel Grand Candi memiliki sepuluh lantai dan satu lantai basement dengan 198 kamar lengkap dengan fasilitas yang cukup. Fasilitas yang disediakan, seperti AC, IDD, mini bar, dan sattelite TV programs dengan banyak jumlah channel TV. Selain itu, ada fasilitas lainnya seperti paket pertemuan, paket pernikahan, dan paket ulangtahun.

Sementara itu, outlet yang tersedia di Hotel Grand Candi Semarang adalah Kafe Flamboyan, Xiang Yuen Chinese Restaurant, The Bakery, dan Pool Bar. Fasilitas yang menjadi salah satu daya tarik dan mendukung kenyamanan tamu adalah sauna, traditional health spa, kolam renang, dan lapangan tenis.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News