Antisipasi Penyebaran Antraks, Ini yang Dilakukan Ganjar di Sukoharjo

oleh -215 Dilihat
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat melihat vaksinasi Antraks terhadap ternak di Desa Karanganyar, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, Jateng, Selasa 11 Juli 2023.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat melihat vaksinasi Antraks terhadap ternak di Desa Karanganyar, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, Jateng, Selasa 11 Juli 2023. (foto: dok. Humas Pemprov Jateng)

KILASJATENG.ID – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menginstruksikan dokter hewan dan penyuluh agar mengecek hewan ternak dan melakukan upaya pencegahan dengan penyuntikan vaksin antraks untuk hewan ternak yang ada di wilayah Jateng.

Gerak cepat tersebut dilakukan sebagai respon munculnya kasus antraks di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) beberapa waktu lalu. 

“Ini persis di perbatasan antara Jawa Tengah dengan Yogyakarta. Desa Karanganyar di Sukoharjo ini mepet (berbatasan) dengan Desa Semin di Gunung Kidul. Jadi tentu kami berjaga-jaga. Kemarin musibahnya terjadi di sana (Yogyakarta) dan kami alert, cepat-cepat, sehingga kawan-kawan yang punya sapi kita mintakan untuk dicek,” kata dia saat melihat vaksinasi Antraks terhadap ternak di Desa Karanganyar, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, Jateng, Selasa 11 Juli 2023.

Di sisi lain, Ganjar menegaskan langkah antisipasi perlu dilakukan sejak dini meski saat ini belum ada laporan temuan penyakit antraks pada hewan ternak di wilayah Jateng. 

Baca Juga  Puluhan Ribu Aparatur Desa se-Indonesia Hadiri Perayaan Hari Desa Pertama di Ponggok

“Alhamdulillah sampai hari ini di Jawa Tengah belum ada laporan, karena itu kami cegah sedini mungkin. Kita mengingatkan karena antraks ini bisa menular kepada manusia maka manusia pun hati-hati. Gaya hidupnya pun juga harus dirawat. Maka sekarang akan kita serbu agar bisa menyeluruh ke ternak kita,” tandasnya.

Selain upaya pencegahan yang dilakukan Pemprov Jateng, Ganjar pun meminta masyarakat berhati-hati agar tidak menyembelih hewan yang sudah mati apalagi mengkonsumsi dagingnya. 

“Maka kita minta tim penyuluh untuk menyampaikan bahaya seperti itu. Kita juga tidak tahu ya daging-daging yang ada itu pada saat disembelih itu seperti apa,” ucapnya. 

Sementara itu, selain melihat penyuntikan vaksin kepada ternak sapi, Ganjar juga sempat berdialog dengan warga Desa Karanganyar, khususnya yang memiliki ternak sapi. Ganjar mengaku senang karena dalam dialog itu ia bertemu dengan seorang ibu-ibu pemilik ternak sapi yang paham betul soal penyakit pada ternaknya.

Baca Juga  Patroli Laut Ditpolairud Polda Jateng Pantau Progres Pembangunan Tanggul Laut dan Jalan Tol Semarang-Demak

“Saya senang sekali tadi ada pemilik sapi ternyata ibu-ibu yang sudah sepuh itu paham betul kondisi sapinya. Ia mengerti bahwa sapinya kena PMK, ia mengerti ciri-ciri sapi kalau terkena penyakit antraks maka segera dilaporkan,” katanya.

Keaktifan masyarakat itu menurut Ganjar sangat penting. Apa yang dilakukan oleh pemilik sapi di Desa Karanganyar itu menjadi contoh langkah antisipasi yang baik. Ketika pemilik sapi mengetahui ternaknya terindikasi sakit agar segera melapor dan meminta diperiksa.

“Lapor itu ada dokter hewan cukup banyak, dari pemerintah cukup banyak, juga pemerintah desa. Kalau itu bisa dilakukan maka kita akan cepat menangani, semua diserbu oleh tim dari para dokter hewan, para penyuluh untuk kemudian mereka datang dan divaksin,” jelas Ganjar.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News