Memasuki Bulan Dzulhijjah, Simak Amalan-Amalan yang Sunnah Dilakukan

oleh -256 Dilihat
Amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan di bulan Dzulhijjah. Dari freepik
Amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan di bulan Dzulhijjah. Dari freepik

Kilasjateng.id-Memasuki bulan Dzulhijjah, banyak amalan-amalan yang sunnah untuk dilakukan oleh setiap umat muslim. Bulan Dzulhijjah menjadi salah satu bulan baik dan istimewa daripada bulan lainnya. Pada bulan-bulan baik, seperti Dzulhijjah, Rajab, Dzulqo’dah, dan Muharram memiliki keutamaan yang mampu melipatgandakan pahala bagi orang yang menjalankan amalan-amalan sunnah atau salih. Begitu pula sebaliknya, dosa yang dilakukan pada bulan tersebut menjadi lebih besar di sisi Allah.

Untuk meningkatkan ketakwaan, disarankan untuk menjalankan amalan-amalan sunnah di bulan tersebut. Pada bulan Dzulhijjah, terdapat keistimewaan pada hari 10 pertama bulan ini. Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan amalan-amalan sunnah di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Apa saja? Berikut amalan-amalan sunnah yang bisa dilakukan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

1-9 Dzulhijjah

1. Puasa awal Dzulhijjah
Amalan yang sangat dianjurkan adalah melaksanakan puasa awal Dzulhijjah pada tanggal 1-9 Dzulhijjah. Terdapat keutamaan jika melakukan puasa sunnah di hari-hari tersebut. Rasulullah saw pun juga mengajarkan dan melaksanakan amalan sunnah ini. Selain itu, para sahabat yang mempraktikkan puasa selama sembilan hari di awal Dzulhijjah adalah Ibnu Umar.

“Rasulullah saw biasa berpuasa pada sembilan hari di awal bulan Dzulhijjah, pada hari Asyura (10 Muharram), dan tiga hari di setiap bulan” (HR. Abu Dawud).

2. Memperbanyak bertakbir di mana saja
Amalan sunnah dan salih lainnya yang dianjurkan untuk dilakukan adalah memperbanyak takbir tahlil, tasbih, istighfar, dan doa. Amalan tersebut dianjurkan dilakukan di setiap waktu dan keadaan, kecuali ketika berada di keadaan yang dilarang.

Baca Juga  Polisi Imbau Demonstran DPR Tidak Rusak Fasilitas Umum, Hindari Anarki

3. Perbanyak amal shalih
Memperbanyak amalan shalih dapat dilakukan ketika tidak mampu berhaji. Amalan yang dapat dilakukan adalah salat sunnah, dzikir, sedekah, dan amalan lainnya.

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa shalat Shubuh berjamaah kemudian duduk berdzikir hingga terbit matahari, setelah itu ia shalat dua rakaat, maka baginya pahala seperti pahala haji dan umrah.” Rawi berkata: Rasulullah berkata, “Sempurna…sempurna…sempurna.” (HR. Tirmidzi).

4. Dilarang potong rambut dan kuku
Amalan sunnah selanjutnya adalah larangan untuk memotong kuku dan rambut. Amalan ini dianjurkan dilakukan oleh umat muslim yang akan berkurban. Larangan ini mulai dari awal Dzulhijjah hingga kurban telah disembelih. Bukan tanpa alasan, amalan ini memiliki keutamaan yang tinggi.

5. Puasa Hari Arafah
Hari Arafah jatuh pada 9 Dzulhijjah dan penuh dengan keutamaan, yaitu hari pengampunan dosa dan waktu untuk jemaah haji melakukan wukuf. Dianjurkan untuk berpuasa pada hari tersebut bagi umat muslim yang tidak berhaji.

Aisyah mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada suatu hari yang Allah lebih banyak membebaskan seorang hamba dari api neraka, melainkan hari Arafah. Sesungguhnya, Allah mendekat dan berbangga di hadapan para malaikat-Nya seraya berkata, ‘Apa yang mereka inginkan?” (HR. Muslim).

10 Dzulhijjah

1. Salat Idul Adha
Hari Raya Iduladha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah dan merupakan Hari Raya Besar bagi umat Islam. Pada hari tersebut, umat muslim disunnahkan untuk melaksanakan salat Iduladha di pagi hari. Hal ini bertujuan agar umat muslim menyadari bahwa kenikmatan dan kesenangan yang dirasakan adalah karunia dari Allah Swt. Selain itu, agar selalu bersyukur dan memuji kebesaran Allah Swt.

Baca Juga  Anggaran Rp335 triliun untuk MBG dinilai paling menguntungkan UMKM

Ibnu Abbas meriwayatkan sebuah hadits, “Rasulullah SAW pernah keluar pada Hari Raya Idul Adha atau Idul Fitri, lalu beliau mengerjakan shalat Id dua rakaat, namun beliau tidak mengerjakan shalat qabliyah maupun ba’diyah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Penyembelihan hewan kurban
Hari Raya Iduladha identik dengan ibadah berkurban sehingga biasa disebut dengan Hari Raya Kurban. Berkurban dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah dan hari Tasyriq atau 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Amalan ini sunnah dilakukan sesuai dengan ajaran Nabi Ibrahim AS dan termasuk ibadah yang disyariatkan oleh Allah Swt dalam Al-Quran dan hadis.

“Maka, dirikanlah salat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” (QS. al-Kautsar [108]: 02).

Hari Tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah)

1. Memperbanyak doa sapu jagad

Selain amalan-amalan sunnah yang telah disebutkan, pada hari Tasyriq dianjurkan untuk memperbanyak doa sapu jagad. Doa ini memiliki banyak keutamaan, baik untuk di dunia maupun di akhirat kelak.

Doa sapu jagad:
Rabbana, atina fid dunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, wa qina adzaban nar.

Artinya: “Tuhan kami, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka.” Selain itu, pada hari Tasyriq juga masih diperbolehkan untuk berkurban.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News