Tahun Pertama IPO, PT Brigit Biofarmaka Teknologi Bagi Dividen 100 Persen dari Laba 2024

oleh -194 Dilihat
Jajaran Direksi PT Brigit Biofarmaka Teknologi saat RUPST dan public expose di Harris Hotel, Kota Solo Jawa Tengah, Kamis 10 April 2025. (Foto: Putri Sejati)
Jajaran Direksi PT Brigit Biofarmaka Teknologi saat RUPST dan public expose di Harris Hotel, Kota Solo Jawa Tengah, Kamis 10 April 2025. (Foto: Putri Sejati)

KILASJATENG.ID- PT Brigit Biofarmaka Teknologi (OBAT) menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perdana setelah resmi melantai di bursa efek dan memutuskan untuk membagikan dividen sebesar 100 persen dari laba bersih tahun buku 2024.

Komisaris Utama (Komut) OBAT, Machmud Lutfi Huzain mengatakan, persetujuan pembagian dividen sebesar 100 persen dari laba yang diperoleh perusahaan di sepanjang tahun 2024 tersebut merupakan salah satu bentuk apresisasi pihaknya kepada investor maupun jajaran manajemen. 

“Dewan komisaris memberikan apresiasi yang tinggi atas upaya yang telah dilakukan jajaran manajemen Perseroan. Sehingga menyetujui dan sepakat memberikan bagian 100 persen laba sebagai dividen. Sehingga rata-rata investor nanti akan menerima Rp49,04 per lembar saham,” ujarnya dalam acara RUPST dan public expose di Harris Hotel, Kota Solo Jawa Tengah, Kamis 10 April 2025. 

Ia menambahkan, dengan nilai per lembar saham sebesar Rp49,04 maka total dividen yang akan dibagikan senilai Rp29,4 miliar atau setara 600 juta lembar saham yang beredar dengan jumlah investor sekitar 6.000-an orang. 

“Total lembar saham yang kami miliki sebanyak 170 juta lembar dan yang kami jual kepada publik sebanyak 28,3 persen dari total. Dulu sebelum IPO nilai saham kami per lembar masih Rp27,85 kemudian medio 2023-2024 naik menjadi Rp50 per lembar dan saat awal IPO di Januari tahun ini sudah menjadi Rp300 per lembar dan saat ini mencapai Rp580 per lembar. Ini pastinya menjadi hal yang sangat menggembirakan karena jarang ada perusahaan yang bisa secepat ini kenaikannya,” kata Machmud.

Baca Juga  UMKM Produk Kayu, Jamu Premium, hingga Tukang Ojek Berkolaborasi Menggerakkan Ekonomi Desa Lewat Suadesa Festival 2025

Sedangkan terkait kinerja perusahaan, Direktur Utama (Dirut) OBAT, Is Heriyanto mengatakan pencapaian di 2024 sangat luar biasa. Ia memaparkan, dari sisi penjualan mengalami peningkatan hingga 111 persen, sehingga angka penjualan mencapai Rp120 miliar. 

“Dari sisi laba komprehensif tahun berjalan mengalami peningkatan pesat hingga 156 persen dibanding tahun sebelumnya. Laba ini meningkat karena adanya kenaikan penjualan produk herbal, kosmetik dan minuman fungsional serta botanikal. Serta tentunya tidak terlepas dari strategi Perseroan dalam menjangkau pangsa pasar yang lebih luas,” paparnya. 

Adapun salah satu penyebab pesatnya pencapaian di tahun 2024 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, diakui Is salah satunya dikarenakan booming produk skincare lokal milik artis maupun influencer yang mempercayakan produksi produknya di PT OBAT. Mengingat PT Brigit Biofarmaka Teknologi merupakan jasa maklon yang sudah berdiri sejak tahun 2018 untuk produk herbal, pangan khususnya minuman fungsional hingga produk kosmetik. 

“Yang paling mempengaruhi juga masuknya perusahaan-perusahaan besar yang bermain di apotek berjaringan selain tentunya booming produk skincare lokal,” ucapnya.

Baca Juga  Suadesa Festival 2025 Dorong Ekonomi Desa: Homestay di Kawasan Borobudur Kebanjiran Wisatawan

Ia pun mengatakan, harapannya tahun ini kinerja perusahaan bisa semakin bersinar. Lantaran terdapat sejumlah pencapaian baru. Salah satunya di akhir 2024, PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk berhasil mendapatkan hak paten atas dua produk unggulannya, yaitu susu spirulina dan neoalgae spirulina. 

Kemudian di 22 Januari 2025 perusahaan kembali memperoleh paten untuk inovasi teknologi TreeAlgae, alat penyerap karbon dan pemurni udara pertama di Indonesia.

 Pada 19 Februari 2025 PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk meluncurkan pabrik baru di Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah, yang berdiri di atas lahan seluas 1.060 meter persegi (m2), dengan luas bangunan 1.500 m2 dan bangunan dua lantai. Pabrik ini dilengkapi dengan laboratorium fisika, kimia, dan mikrobiologi dengan peralatan terbaru untuk memastikan kualitas mutu produk.

“Pabrik ini memproduksi produk- produk suplemen herbal dalam bentuk kapsul kemasan strip, blister, botol dan cairan obat dalam, baik kemasan sachet maupun botol. Kapasitasnya mampu memproduksi 750.000 kapsul dan 1.000 liter bahan cair dalam sehari. Keberadaan pabrik baru ini menjadikan perusahaan optimis dapat meningkatkan penjualan hingga Rp250 miliar,” pungkasnya.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News