KILASJATENG.ID- Polresta Solo mencatat kenaikan jumlah gangguan keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di kota bengawan sepanjang tahun 2024 mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2023.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi memaparkan, dari 19 jenis gangguan kamtibmas sepanjang tahun 2024 tercatat sebanyak 281 kejadian atau meningkat 33 kasus dibandingkan tahun 2023 yang sebanyak 248 kejadian.
“Dari 19 jenis gangguan kamtibmas, yang paling mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya di tahun 2024 ini adalah pencurian kendaraan bermotor atau curanmor yang naik dari 47 kejadian di tahun 2023 menjadi 128 kejadian di tahun ini,” ujarnya dalam Pers Release akhir tahun 2024 di Ruang Aula Wirasatya’96 Mapolresta Solo, Senin 30 Desember 2024.
Terkait peningkatan tersebut, lanjut Iwan disebabkan karena dinamika kegiatan masyarakat di tahun 2024 jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2023. Dimana di tahun ini terdapat dua kegiatan besar yang terjadi, yakni Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) yang digelar pada Februari dan dilanjutkan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada bulan November.
“Selain itu juga ada sejumlah event internasional maupun nasional yang digelar di Kota Solo sehingga mendorong mobilitas cukup tinggi masyarakat yang lebih pada tahun sebelumnya,” kata Kapolresta.
Di sisi lain, untuk penyelesaian kasus tahun 2024 mengalami penurunan 22 persen dibandingkan dari tahun 2023. Dimana tahun lalu tercatat dari sebanyak 248 kasus dapat selesai sebanyak 168 kasus atau 68 persen. Sedangkan tahun ini dari 281 kasus dapat diselesaikan sebanyak 129 kasus atau 46 persen.
“Prosentase penyelesaian perkara mengalami penurunan di tahun 2024 jika dibandingkan tahun 2023 karena selain jumlah kasusnya yang meningkat, dari sisi personel juga tidak bisa maksimal menangani kasus yang dilaporkan. Sebab peningkatan kegiatan anggota akibat dinamika yang satu tahun penuh kita terlibat dalam sejumlah giat pengamanan sehingga hal ini sedikit banyak mengganggu proses penyelesaian perkara. Namun demikian harapan kita pada 2025 ini akan fokus kepada perkara-perkara yang masih dalam kategori penanganan,” tandasnya.