Tokoh Agama dan Ormas Islam Harapkan Peserta Pilkada 2024 Jaga Suasana Kampanye Tetap Adem

oleh -26 Dilihat
Ketua MUI KH Abdul Aziz Ahmad dan tokoh ormas Islam Kota Solo, Yusuf Suparno sama-sama mengimbau masyarakat menjaga kondusivitas selama masa Pilkada Serentak 2024. (Foto: kolase ist)
Ketua MUI KH Abdul Aziz Ahmad dan tokoh ormas Islam Kota Solo, Yusuf Suparno sama-sama mengimbau masyarakat menjaga kondusivitas selama masa Pilkada Serentak 2024. (Foto: kolase ist)

KILASJATENG.ID- Sejumlah tokoh agama dan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam berharap kedua pasangan calon (paslon) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 bisa menjaga situasi tetap aman dan kondusif, khususnya selama masa kampanye yang saat ini tengah berjalan. 

Sebagaimana diungkapkan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Solo, KH Abdul Aziz Ahmad. Tak hanya kepada peserta Pilkada Serentak 2024, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk menciptakan iklim kondusif, aman, damai, tentram dan sejahtera saat penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024.

“Kami mengajak, kepada seluruh masyarakat, serta berbagai macam elemen ormas di Surakarta dan Jateng, menjelang Pilkada Serentak 2024, mari ciptakan iklim yang kondusif agar tercipta masyarakat yang aman, damai, tentram dan sejahtera,” ujarnya.

Ia menambahkan, meski memiliki pilihan yang berbeda, namun diharapkan masyarakat tetap bisa menjaga suasana kondusif dan menghargai serta menerima pemimpin yang terpilih nantinya. 

Baca Juga  PWI Jawa Tengah Tegaskan Dukungan Penuh untuk Hasil KLB PWI Pusat

“Mari kita wujudkan kerukunan diantara kita, meski beda pilihan, dan siapapun nanti pemenangnya” imbaunya.

Hal senada juga diutarakan tokoh ormas Islam Kota Solo, Yusuf Suparno. Ia mengatakan, pilihan calon pemimpin daerah harus sesuai dengan kata hati dan keyakinan dari masyarakat. Sehingga pilihan masing-masing orang pasti berbeda, namun tetap harus saling menghormati.

“Kalau hemat saya, masing-masing daerah ada paslon yang sebagian ulama dan tokoh umat Islam mendukung mereka karena dinilai amanah dan baik karakternya, ya kita menghormati. Atau sebaliknya. Diambil saja, manfaat dan mudharatnya (kukurangan-red). Mungkin, paslon A atau B, lumayan (minim mudharatnya-red), penilaian dari ulama atau kyai. Sehingga, ketika memimpin bisa membawa manfaat positif, bisa dipilih. Kalau tidak ada yang direkomendasi, silahkan kembali ke pribadi masing-masing,” ujarnya.

Ia berharap, kontestasi Pilkada Serentak 2024 ini mampu melahirkan pemimpin yang berjiwa nasionalis, agamis dan mampu membawa kedamaian bagi NKRI. Khususnya di wilayah pemilihan Paslon masing-masing.

Baca Juga  SIBAT Kelurahan Sewu dan Sudiroprajan Raih Penghargaan Nasional

“Jangan sampai, memilih pemimpin yang mengakibatkan carut-marut NKRI bahkan cenderung sampai terpecah belah,” tandasnya.

Terpisah, Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo mengimbau semua pihak untuk bersatu menjaga kamtibmas selama masa kampanye hingga pemilihan pada gelaran Pilkada 2024. Sebab keamanan Pilkada bukan hanya tugas kepolisian, melainkan tanggung jawab bersama.

“Kami butuh dukungan semua pihak. Kerjasama yang harmonis antara masyarakat, pemerintah, dan peserta pemilu sangat penting untuk menciptakan suasana Pilkada yang damai. Karena itu, kami mengajak masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan kedamaian selama masa Pilkada Serentak ini,,” ujarnya saat Deklarasi Kampanye Damai yang berlangsung di Kantor KPU Provinsi Jawa Tengah, baru-baru ini.* 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.