KILASJATENG.ID- Para Kiai, Ulama dan Masyayikh berharap program terkait kemaslahatan umat di Jawa Tengah akan ditingkatkan menjadi program nasional jika Capres Ganjar Pranowo terpilih sebagai Presiden 2024.
Harapan tersebut diutarakan dalam silaturahmi Masyayikh bersamaan dengan kegiatan Pertemuan Badal Thoriqoh Qodiriyah Wan Naqsabandiyah yang diasuh oleh KH Achmad Chalwani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu 18 November 2023.
“Dalam pertemuan tersebut banyak yang mempertanyakan, apakah program-program selama ini diprioritaskan Mas Ganjar di 10 tahun memimpin Jawa Tengah itu bisa dibawa ke pemerintah nasional,” kata Pengasuh Pesantren Al-Anwar 4, Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, KH Taj Yasin Maimoen Zubair.
Sebagai perwakilan Capres Ganjar Pranowo dalam pertemuan tersebut, Gus Yasin, sapaan akrabnya mengatakan selama memimpin Jawa Tengah memang ada beberapa program Ganjar yang disukai masyarakat. Salah satunya terkait program insentif guru keagamaan yang menjadi perhatian dari para Kiai, Ulama dan Masyayikh.
Karena melalui program tersebut, ratusan ribu guru ngaji informal diangkat kesejahteraan melalui insentif Rp 1,2 juta per tahun.
“Kebanyakan yang ingin dibawa adalah insentif guru yakni perhatian kepada guru agama ini pertama. Kedua tentu yang dikampanyekan kalangan pondok pesantren, yaitu ada dana yang memang sudah dipastikannya untuk dialokasikan ke ponpes, madrasah, sekolah keagamaan dan ini yang harus dipikirkan. Karena ini pemerintahan tidak bisa dilepas dengan agama,” jelas Gus Yasin.
Masih di pertemuan yang sama, Gus Yasin juga menyampaikan kepada ara Kiai, Ulama dan Masyayikh yang hadir, bilamana program yang baik di Jawa Tengah ini semaksimal mungkin akan dibawa ke pemerintah nasional. Apalagi, jika program itu memang memberikan kemaslahatan bagi umat.
“Alhamdulillah sudah saya menyampaikan kepada beliau, bahwa program yang baik di Jawa Tengah ini semaksimal mungkin kita bawa ke pemerintah tingkat nasional, artinya hal itu bisa dilakukan di semua provinsi yang ada di Indonesia,” ujarnya
“Dan para Kiai, Ulama dan Masyayikh optimis Ganjar Pranowo bisa membawa Indonesia lebih maju lagi dan program-programnya sesuai dengan keinginan umat,” imbuh Gus Yasin.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al Hikmah Sleman, KH Agus Masruri menyambut baik program kerja Ganjar sebagai Capres. Apalagi selama menjadi Gubernur Jawa Tengah ia selalu memperhatikan kalangan ulama, kiai dan pondok pesantren.
“Itu bagi saya sangat krusial penting sekali program seperti itu wajib kita back up agar betul-betul terlaksana,” kata KH Agus.
Senada, Pengasuh Pondok Pesantren Al Asy’ariah Wonosobo, KH Atho’illah Asy’ari meyakini bilamana Ganjar Pranowo adalah sosok pemimpin yang selalu mengutamakan program kemaslahatan umat. Dan berharap program insentif guru keagamaan yang diangkat kesejahteraan melalui insentif Rp 1,2 juta per tahun, bisa dibawa ke program nasional.
“Karena itu mewakili dari keinginan masyarakat dan dunia pesantren. Ketika dunia masyarakat kecil yang berharap mendapatkan seorang pemimpin yang mempunyai watak sikap dan rendah hati, kemudian merakyat dan mampu ngemong semuanya,” ungkap KH Atho’illah Asy’ari.
Sementara itu, dalam acara silaturahmi tersebut turut dihadiri Pengasuh Ponpes An Nawawi Berjan, KH Achmad Chalwani, Pengasuh Ponpes Al Hikmah Sleman, KH Agus Masruri, Pengasuh Ponpes Al Asy’ariah Wonosobo KH Atho’illah Asy’ari, Pengasuh Ponpes Miftahul Ulum Lirap Kebumen KH Yasir dan Pengasuh Ponpes An Nawawi Berjan KH Chamid Nur.
Selain itu, Pengasuh Ponpes An Nawawi 5 Wonosobo KH Mu’alim, Pengasuh PP Ar Rahman Purworejo KH Abdul Roqib, Pengasuh Ponpes Miftahul Anwar Pekeyongan Gus Ahmad Nasrullah, Pengasuh Majelis Sholawat Bolo Sewu Gus Fahim Muarif.
Selanjutnya Pengasuh Ponpes Sirrul Asror Muntilan Magelang KH Faisol Khafiduddin, Dansatkornas Banser Habibullah, Pengasuh Ponpes Al-Islah Kalilawang Garung Wonosobo, Pengasuh Ponpes Roudhotul Mubtadiin Krapyak Gus Arif Hakim. Serta Pengasuh Ponpes Ar Robithoh Krapyak Gus Mutamim, Pengasuh Pondok Pesantren Al Futuhiyyah Ali Masykur Gus Mukhlas.*