Harga Cabai di Yogyakarta Masih Tinggi, Beras Cenderung Stabil

oleh -167 Dilihat
Pedagang cabai di pasar tradisional.
Pedagang cabai di pasar tradisional.

KILASJATENG.ID– Harga bahan-bahan kebutuhan pokok dan komoditas sayur terutama cabai di Kota Yogyakarta relatif masih tinggi meskipun ada penurunan dibandingkan minggu lalu.
Kepala Bidang Ketersediaan, Pengawas, dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Sri Riswanti menyebutkan harga cabai rawit merah per 6 November berada di harga Rp 70.000/kg. Minggu lalu, harga komoditas ini mencapai Rp 80.000/kg.

Harga lainnya dari komoditi cabai jenis rawit hijau dan keriting merah seharga Rp 60.000/kg. Selain itu, untuk cabai merah besar dibanderol dengan harga Rp 40.000/kg. “Harga fluktuatif harian, bahkan pernah harga pagi dan sore bisa berbeda,” kata dia, Selasa (7/11).

Untuk harga bahan pokok lainnya seperti telur mengalami kenaikan dimana sekarang berada di harga Rp 27.000/kg sedangkan minggu sebelumnya Rp 26.000/kg. Untuk harga beras terbilang stabil yakni untuk beras medium di harga Rp 11.933/kg dan beras termurah di harga Rp 10.800/kg. Harga gula pasir Rp 16.000/kg dan minyak goreng curah di harga Rp 13.000/liter. Sedangkan harga daging sapi cukup stabil Rpv130.000/kg dan daging ayam Rp 35.000/kg.

Baca Juga  Dukung Program 3 Juta Hunian, Ini Kebijakan OJK untuk Pembiayaan Rumah

Riswanti mengungkapkan penyebab kenaikan harga bahan pokok diperkirakan akibat hasil panen yang menurun akibat musim kemarau berkepanjangan. Selain karena musim kemarau berkepanjangan, komoditas cabai termasuk jenis sayuran yang mudah busuk setelah dipanen.

“Sehingga harga mahal ini tergantung dari pasokan petaninya,”terangnya. Pihaknya menyarankan masyarakat bisa membeli kebutuhan pokok termasuk cabai, beras dan telur pada kegiatan Gerakan Pasar Murah (GPM) di Kemantren untuk memperoleh harga yang masih tergolong terjangkau.
“GPM yang dilaksanakan di Kemantren- Kemantren Kota Yogyakarta dengan harga subsidi sehingga tidak terlalu tinggi. Bisa menjadi opsi membeli bahan pokok dengan harga miring,” tandasnya..*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News