KILASJATENG.ID-Kontingen Indonesia sukses meraih 19 medali emas dalam ajang ajang Asian Para Games (AiPG) 2022 yang digelar di Hangzhou, China, 22-28 Oktober 2023.
Wasekjen NPC Indonesia Rima Ferdianto mengatakan, hingga hari terakhir pelaksanaan AiPG 2022 Hangzhou Indonesia berada di urutan keenam dengan perolehan 95 medali. Masing-masing 29 medali emas, 30 medali perak dan 36 medali perunggu dari 12 cabang olahraga (cabor) yang diikuti.
“Dari 12 cabor yang diikuti ada sembilan cabor yang memenuhi target dan tiga cabor belum menunjukan performa dan ini akan ada evaluasi. Seperti cabor yang mengajukan medali tapi masih belum menunjukan performa bagus atau justru ada yang menunjukan prestasi sangat bagus,” ungkap Rima dalam jumpa pers di Hangzhou, Sabtu 28 Oktober 2023.
Untuk selanjutnya NPC Indonesia akan menyiapkan program persiapan Paralimpiade Paris 2024 dengan target masuk dalam 40 besar. Target ini berdasarkan hasil performa Kontingen Indonesia pada ajang multi event, seperti AiPG 2022. Apalagi Berkaca pada efektifitas pengiriman atlet ke ajang AiPG, Indonesia berada di nomor tiga setelah China dan Uzbekhistan dengan rasio atlet dan perolehan medali sebesar 73 persen.
“Pada Paralimpiade Paris yang akan terselenggara pada bulan Agustus 2024, kita berencana meloloskan 30 atlet dari sembilan cabor termasuk kita harapkan panahan dan boccia. Kita juga punya target untuk menaikkan peringkat dari 42 menjadi 40 besar dunia,” tandas Rima.
Sementara itu, Chef de Mission Kontingen Indonesia, Angela Tanoesoedibjo mengatakan mengapresiasi atlet Indonesia yang mampu meraih dan mengukir prestasi di Asian Para Games 2022.
“Atlet Indonesia berhasil memecahkan 13 rekor yakni delapan rekor Asian Para Games, tiga rekor Asia dan dua rekor dunia. Bahkan Roma Siska yang meraih emas pertama dalam sejarah judo tunanetra Indonesia pada Asian Para Games serta emas pertama boccia oleh Felix Ardi Yudha,” ucap Angela.
Lebih lanjut Angela menjelaskan, terciptanya sejumlah rekor dan prestasi, tidak lepas dari usaha dan kerja keras yang telah dilakukan bersama baik Kementerian Pemuda dan Olahraga, NPC Indonesia dan seluruh pihak yang terlibat termasuk tim baik pelatih, manajer dan ofisial.
“Apresiasi setinggi-tingginya bagi para atlet yang sudah berjuang dari klasifikasi, kualifikasi dan final. Tidak kalah penting kontribusi pelatih dan tenaga pendukung. Pencapaian ini adalah bukti usaha tidak pernah mengkhianati hasil,” tambah Angela.*