KILASJATENG.ID– S, terduga teroris yang ditangkap Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri ternyata tak hanya merencanakan aksi bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, namun juga merancang aksi yang sama di Mapolresta Solo, Jawa Tengah (Jateng).
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, Kombes Aswin Siregar mengatakan, tersangka S berperan sebagai perakit bom bunuh diri yang digunakan tersangka AS alias AM yang meledakkan diri di Mapolsek Astanaanyar pada 7 Desember 2022 lalu.
“Tersangka S dan AS alias AM sebetulnya telah merencanakan aksi bom bunuh diri di dua tempat. Yakni di Bandung dan Kota Solo. Jika AS alias AM melakukan aksi di Mapolsek Astanaanyar, S berencana melancarkan aksinya dengan sasaran Mapolresta Solo,” ujarnya dalam jumpa pers yang digelar di Mapolresta Solo, Jumat 4 Agustus 2023.
Namun untungnya sebelum aksi tersebut terlaksana S beserta empat anggotanya sudah terlebih dulu ditangkap oleh Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri. Dimana saat penggeledahan petugas menemukan satu bom yang sudah disiapkan S untuk digunakan.
“Alhamdulillah ini bisa kita cegah. Karena memang ada satu satu paket yang sudah dia siapkan dan sedang mencari pengantinnya. Jadi tersangka S kapanpun siap untuk memberikan bantuan atau memberikan support agar pengantin itu bisa melakukan bom bunuh diri di lokasi yang disasar,” imbuh Aswin.
Dalam kasus bom bunuh diri Mapolsek Astanaanyar, lanjutnya, S diketahui mengantar sendiri dua bom yang digunakan tersangka AS alias AM untuk meledakkan di Mapolsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat.
“Jadi tersangka S dan AS menyiapkan tiga buah bom. Dua bom dibawa oleh AS untuk diledakkan di Mapolsek Astanaanyar yang dimasukkan dalam dua tas ransel. Dimana saat itu satu dibawa di depan dan satu di belakang. Bom yang dibawa di belakang inilah yang meledak, sedangkan satu bom berhasil dijinakkan. Sedangkan satu bom masih di sini dan menunggu pengantinnya. Karena S ini memang bertindak sebagai perakit bom,” urai Aswin.*