KILASJATENG.ID-Sebanyak 1.000 orang peserta hadir dalam Webinar Pemahaman Spesifikasi Mutu Kain Seragam dan Sepatu Kedinasan yang diselenggarakan oleh unit kerja Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kementerian Perindustrian, sebagai tindak lanjut dari arahan langsung Presiden Joko Widodo terkait kemandirian dalam pembuatan seragam dalam negeri sebagaimana diutarakan pada sambutannya di Pameran P3DN awal tahun ini.
Dalam kesempatan itu, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri Doddy Rahadi menyampaikan, indikator potensi kegiatan pengadaan pakaian seragam dan sepatu kedinasan dapat dilihat dari tingginya nilai belanja komoditi ini, tidak hanya pada instansi di lingkungan Pemerintahan, namun juga kebutuhan pembelian seragam oleh perusahaan swasta, sekolah, Perguruan Tinggi. Seragam sebagai identitas komunal akan selalu menjadi prioritas bagi perencanaan anggaran belanja organisasi dan perusahaan dalam rangka mencitrakan visi misi dan budaya kerja organisasi.
Dia mengatakan, potensi ini tidak hanya dapat membangkitkan kinerja industri dalam negeri, namun juga mendukung gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia.
“Nilai paket belanja seragam dan sepatu pada aplikasi pengadaan Inaproc tahun ini terpantau mencapai lebih dari 130 miliar rupiah, belum termasuk transaksi yang dilakukan melalui e-Katalog. Pemilihan produk lokal yang berkualitas sebagai atribut personal dapat memberikan ruang untuk menumbuhkan kebanggaan terhadap produk dalam negeri,” ungkapnya dalam rilis yang dikirim Kemenperin, Selasa (29/8/2023).
Dijelaskan, standardisasi mutu produk serta metode uji dapat dijadikan acuan dalam menentukan spesifikasi teknis seragam. Kendala ketidakpahaman akan acuan standar inilah yang memberikan celah masalah dalam kegiatan pengadaan seragam. Fungsi seragam dan sepatu yang secara spesifik dibedakan karena tujuan penggunaan tertentu, dapat diuji kualitasnya menggunakan standar metode uji yang tersedia, salah satunya mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI).
Layanan jasa industri ini mampu dilaksanakan oleh kedua unit kerja di bawah BSKJI yakni BBSPJI Tekstil dan BBSPJI Kulit, Karet dan Plastik dengan dukungan Lembaga Sertifikasi Produk serta Laboratorium Penguji yang terakreditasi Komite Akreditasi Nasional.
“BBSPJI Tekstil telah melayani lebih dari 550 pelanggan terkait layanan pengujian pakaian seragam, 300 di antaranya adalah instansi Pemerintah selaku Panitia Pengadaan Seragam, serta telah melahirkan lebih dari 650 alumni peserta program khusus Pemahaman Penetapan Spesifikasi Teknis Kain untuk Pakaian Seragam dari seluruh Indonesia. Melalui kolaborasi bersama dengan BBSPJI Kulit, Karet dan Plastik kami yakin mampu memenuhi kebutuhan pelanggan, yang selama ini masih memiliki kekurangan yakni fasilitas pengujian produk sepatu,” ujar Kepala BBSPJI Tekstil Cahyadi.
Kepala BBSPJI Kulit, Karet dan Plastik, Hagung Eko Pawoko menyampaikan bahwa adanya standardisasi dalam pembuatan Sepatu Dinas Harian (SDH) dan Sepatu Dinas Lapangan (SDL) sangat penting agar dapat mencapai kualitas spesifikasi yang sesuai dan dari seluruh persyaratan teknis yang distandarkan diharapkan mampu memenuhi berbagai faktor penunjang kegiatan dalam melaksanakan tugas kedinasan di dalam ruangan maupun di lapangan.
“Setelah webinar ini, BBSPJI Kulit, Karet dan Plastik siap menyediakan layanan jasa penjaminan mutu SDH dan SDL melalui pendampingan, pengambilan contoh uji, pengujian, serta layanan bimbingan teknis penyusunan spesifikasi teknis untuk produk sepatu,” pungkas Hagung.*