Bentuk Ekosistem, Pemerintah Dorong Percepatan Pertumbuhan Startup di Tanah Air

oleh -315 Dilihat
Indonesia Startup Ecosystem Summit dilaunching empat menteri di Solo Techno Park, Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat 11 Agustus 2023.
Indonesia Startup Ecosystem Summit dilaunching empat menteri di Solo Techno Park, Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat 11 Agustus 2023. (foto: Putri Sejati)

Kilasjateng.id – Pemerintah mendorong percepatan pertumbuhan startup yang ada di Tanah Air agar lebih tangguh baik di dalam negeri maupun di luar negeri. 

Hal tersebut disampaikan Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki dalam Road To Indonesia Startup Ecosystem Summit 2023 di Solo Techno Park (STP) Solo, Jumat 11 Agustus 2023. 

“Indonesia Startup Ecosystem Summit ini tujuannya adalah menciptakan ekosistem untuk mendukung perkembangan startup kita. Kita tahu bahwa Indonesia memiliki 2.600 startup dan kita nomor enam di dunia, tapi kita juga perlu ada percepatan, ada eskalasi supaya startup ini betul-betul lahir menjadi pebisnis-pebisnis yang tangguh baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” ujarnya. 

Karena itu, lanjutnya, dalam Indonesia Startup Ecosystem tersebut dikolaborasikan dengan bidang lainnya, mulai dari pembiayaan, inkubator, kebijakan pemerintah di bidang perdagangan, perizinan dan sektor lainnya yang diintegrasikan untuk mendukung percepatan startup.

“Karena kita punya target menambah wirausaha baru itu 3,95 persen di tahun 2024 nanti atau kira-kira nambah sejuta entrepreneur terbaru. Ini bagian dari kita menuju negara maju, karena negara maju itu minimum 4 persen. Sehingga kita bersyukur tadi dengan banyaknya startup itu kita tinggal siapkan ekosistemnya supaya mereka betul-betul menetas, berkembang dan menjadi pengusaha-pengusaha tangguh,” ucapnya. 

Masih terkait startup Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengatakan, Pemerintah memiliki target menciptakan 9 juta lapangan kerja dalam kurun waktu 10 tahun ke depan dari talenta digital yang diperlukan oleh startup ekosistem.

“Kita akan terus siapkan ini. Karena sekarang bagaimana transformasi digital ini bisa membuka peluang usaha dan lapangan pekerjaan. Banyak sekali kebutuhan kita sehari-hari ini yang kita masih belum memberdayakan UMKM kita, tapi kalau UMKM kita sudah terdigitalisasi membuka peluang usaha dan lapangan kerja. Pariwisata pasti juga akan terbantukan karena produk-produk ekonomi kreatif itu nempel dengan pariwisata,” kata Sandi. 

Sedangkan Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan mengatakan, instansinya membuka lebar akses pemasaran produk UMKM dengan memanfaatkan 45 kantor perwakilan dagang di 45 negara.

“Kami juga memiliki tool way terkait hambatan ekspor. Karena Indonesia memiliki 30 perjanjian dagang utamanya di ASEAN, termasuk dengan Timur Tengah, Amerika Latin,” jelasnya. 

Sementara Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan terkait perkembangan teknologi, salah satunya mengenai pentingnya dukungan infrastruktur digital yang berkualitas dalam pengembangan startup.

“Karena untuk kecepatan internet misalnya, kita baru 21,7 mbps, termasuk 100 terbawah dunia. Di ASEAN kita menang dari Laos saja. Thailand itu sudah 100 mbps. Dan masih banyak tantangan lain di bidang digital yang harus kita hadapi,” ucapnya.*

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News