BANTUL – Seorang lansia meninggal dunia terjatuh dari tempat tidur saat terjadi gempa di Bantul pada Jumat, 30 Juni 2023 malam.
Saat dikonfirmasi Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry membenarkan adanya lansia yang meninggal dunia tersebut. Saat terjadi gempa di Bantul, kata Jeffry, korban sedang berdua dengan suaminya bernama Kuatdi (65).
Pada saat Kuatdi keluar dari rumah, ia tidak melihat istrinya ikut serta keluar dari rumah.
Kuatdi kemudian kembali masuk ke rumah dan mendapati istrinya sudah dalam keadaan tersengal-sengal.
“Istri sudah tersengal sengal di tempat tidur dan meninggal di pelukan suami,” kata Jeffry, Jumat, 30 Juni 2023 malam.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Bantul Agus Yuli Herwanto mengungkapkan bahwa korban merupakan warga Bambanglipuro.
Adapun identitas dari pada korban yang meninggal saat terjadinya gempa di Bantul bernama Sudirah (67) warga Wonodoro RT. 01, Mulyodadi, Kapanewon Bambanglipuro. “Meninggal karena kaget dan terjatuh dari tempat tidur saat gempa,” kata Agus Yuli.
Selain adanya korban jiwa yang meninggal dunia karena kaget dan terjauh dari tempat tidur, hingga saat ini BPBD telah mencatat adanya 31 kerusakan dampak gempa bumi yang mengguncang wilayah Bantul.
Jumlah tersebut kemungkinan masih akan bertambah mengingat petugas yang terus melakukan pendataan. Ia merincikan jumlah titik terdampak tersebut antara lain 29 bangunan rumah, satu pondok pesantren Binbaz, dan satu tiang listrik roboh.
Ia menjelaskan, untuk wilayah paling banyak terdampak terdapat di Kapanewon Sanden, yakni 13 rumah dilaporkan mengalami kerusakan. Kerusakan rumah lainnya ada di Kapanewon lain seperti di Dlingo yakni dua rumah, tiga rumah di Imogiri, dua rumah di Kasihan, dua rumah di Kretek, dan dua rumah di Pundong.
Kapanewon lain dimana terdapat bangunan yang mengalami kerusakan masing-masing satu rumah antara lain di Banguntapan, Jetis, Pajangan, Pandak, dan Pleret, serta satu pondok pesantren yang terletak di Jetis.
Rata-rata kerusakan tersebut berupa atap rumah atau gening rumah yang runtuh dan beberapa tembok rumah yang retak hingga terpisah. “Ini masih proses pendataan (jumlah titik terdampak). Rata-rata kerusakannya ringan,” terangnya.*
