Kilasjateng.id– Polresta Solo menetapkan tujuh orang sebagai tersangka dalam kasus bentrokan antar suporter Persis Solo yang terjadi di sejumlah titik baik di kota bengawan maupun di Kabupaten Karanganyar, Sabtu (1/7/2023).
Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan, pihaknya masih mengembangkan kasus bentrokan yang berujung penganiayaan tersebut. Sehingga tidak menutup kemungkinan akan ada tambahan pelaku yang akan ditetapkan sebagai tersangka.
“Sementara ini dari hasil penyelidikan tujuh pelaku ini yang melakukan aksi pengeroyokan terhadap anggota suporter Persis Solo lainnya, sehingga mereka dijerat dengan Pasal 170 KUHP,” ujarnya.
Sedangkan mengenai kasus perampasan motor yang dilakukan oleh kelompok suporter Persis Solo lainnya, Iwan mengatakan kasus tersebut merupakan rentetan dari kasus pengeroyokan dan posisi sepeda motor yang dirampas juga sudah dikembalikan. Sehingga unsur pidana yang terpenuhi adalah di pengeroyokan yang berujung penganiayaan.
Sedangkan untuk kondisi korban sendiri, Iwan mengatakan saat ini sudah keluar dari rumah sakit dan menjalani rawat jalan. “Korban yang yang tkp di Kota Solo hanya mengalami lebam di bagian mata kanan dan saat ini menjalani rawat jalan. Kalau yang di tkp Karanganyar ditangani Polres Karanganyar,” ucapnya.
Sebelumnya Polresta Solo mengamankan sekitar 15 orang suporter Persis Solo lantaran terlibat bentrok di sejumlah lokasi berbeda. Dari pemeriksaan yang dilakukan diketahui sebelum peristiwa bentrok tersebut dua kelompok suporter Persis Solo tersebut sempat terlibat adu ejek di tribun penonton sejak laga uji coba melawan Jeobuk Hyundai Motors tiga pekan lalu dan mencapai puncaknya pada laga perdana BRI Liga 1 musim 2023/2024 di Stadion Manahan, Sabtu (1/7/2023) lalu.
“Sudah ada kesepakatan damai sebenarnya bahkan dalam rakor beberapa waktu lalu, koordinator yang ikut rapat sudah saya minta jangan ada gesekan. Ternyata itu cuma omongan saja. Puncaknya Sabtu malam ada bentrokan saat dua kelompok suporter ini konvoi dan tak sengaja bertemu di kawasan Stasiun Balapan,” urai Kapolresta.
Bentrokan tersebut tak berlangsung lama karena langsung dibubarkan Tim Sparta Polresta Solo. Namun ternyata peristiwa serupa kembali terjadi di kawasan UNS Solo yang akhirnya juga menyulut bentrok di wilayah Palur, Kabupaten Karanganyar.
“Yang bentrok terakhir di Karanganyar ini empat orang menjadi korban. Ada yang ditusuk ada yang disabet. Sudah dibawa ke rumah sakit. Beberapa yang diamankan membawa sajam dan ditagani Polres Karanganyar,” urai Iwan.*