Kilasjateng.id-Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan penemuan 4 kerangka bayi di sebuah kebun kosong di Purwokerto, Jawa Tengah. Kasus ini bermula ketika warga menemukan empat kerangka bagi pada Kamis (15/6) dan kemudian menemukan lagi tiga kerangka yang tak jauh dari lokasi pertama. Masyarakat kembali heboh karena bayi tersebut merupakan hasil dari hubungan terlarang antara ayah dan anak kandung.
Dalam pengembangan kasus ini, pelaku utama yakni RD alias Rudi mengaku sudah membunuh 7 bayi hasil hubungan terlarang dengan sang anak.
Kejadian tersebut memiliki sederet fakta berikut. Rudi, ayah yang menghamili anak kandungnya, kini telah ditangkap dan telah ditetapkan menjadi tersangka. Hal ini karena ia telah menghamili anak kandungnya dan mengubur bayi-bayinya. Ia juga telah mengaku bahwa bayi-bayi tersebut merupakan hasil hubungannya dengan anak kandungnya. Perbuatan tersebut dengan dalih mendapatkan arahan dari guru spiritual. Diketahui Rudi dikenal sebagai dukun pengobatan tradisional dan banyak orang asing yang berkunjung ke rumahnya menurut pengakuan warga.
Polisi akhirnya melakukan olah TKP di lokasi penemuan kerangka bayi pada Kamis (22/6) dan terus melakukan pencarian lanjutan dengan anjing pelacak. Kerangka bayi terakhir diketahui dikubur pada dua tahun yang lalu menurut pengakuan pelaku. Pelaku diketahui memiliki tiga orang istri, tetapi hanya satu istri sah. Sementara itu, aksi yang dilakukan Rudi diketahui telah dilakukan sejak lama, yaitu pada tahun 2013.
Ia melakukan aksi bejatnya tersebut di gubuk yang ada di sekitar TKP. Hal yang mengejutkan, ibu sang anak mengetahui bahwa Rudi telah menyetubuh anaknya. Namun, ia diancam untuk diam dan akan dibunuh ketika melaporkannya sehingga tidak bisa berbuat apa-apa.
Tak hanya empat bayi, pelaku mengaku telah membunuh tujuh bayi dengan jumlah lima bayi laki-laki dan dua bayi perempuan. Bayi-bayi tersebut langsung dibunuh dan dikubur setelah dilahirkan dengan cara dibekap dengan kain hingga tewas. Kini Rudi dan sang anak diketahui tidak pernah terlihat lagi setelah warga menemukan kerangka bayi di kebun.*